Kamis, 29 Desember 2011

PKH PAGUYANGAN: memories of 2011 part 1

PKH PAGUYANGAN: memories of 2011 part 1: Kisah perjalanan tim pkh paguyangan (red: uppkh kecamatan Paguyangan) selama tahun 2011, dari saat penyortiran form validasi, pembagi...

memories of 2011 part 1








Kisah perjalanan tim pkh paguyangan (red: uppkh kecamatan Paguyangan) selama tahun 2011, dari saat penyortiran form validasi, pembagian desa binaan, pertemuan awal, hingga kini telah berakhir tahun 2011. Semoga perjalanan kami di Kecamatan Paguyangan selama tahun 2011 ini mendapakan berkah dan menjadi sebuah amal jariyah untuk kami, keluarga kami dan seluruh pihak  yang turut berperan. Segala khilaf, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Layaknya gading yang tak retak, begitupun kami tim UPPKH Kecamatan Paguyangan hanyalah sekumpulan manusia yang tak sempurna. Harapan kami adalah kami dapat menutupi ketidaksempurnaan kami dengan akal dan hati kami.

Blog ini kami dedikasikan kepada seluruh Pendamping PKH Indonesia terutama Kabupaten Brebes. Cinta kami pada PKH ini semoga sebesar cinta kami pada diri kami sendiri. Semoga PKH di Indonesia khususnya di Kecamatan Paguyangan ini dapat berjalan sesuai dengan harapan digulirkannya program ini, tepat sasaran, memutuskan mata rantai kemiskinan, mencerdaskan anak bangsa dan menyehatkan generasi penerus. 

Salam hangat kami sampaikan kepada seluruh KSM di Kecamatan Paguyangan, Desa Winduaji, Desa Wanatirta, Desa Paguyangan, Desa Kedung oleng, Desa Pakujati, Desa Taraban, Desa Kretek, Desa Ragatunjung, Desa Pandansari, Desa Cipetung, Desa Cilibur, Desa Pagojengan. Terima kasih kepada Bapak Camat Paguyangan, POS Paguyangan, Lurah seluruh desa beserta jajarannya, serta seluruh pihak yang turut membantu terlaksananya PKH di Kecamatan Paguyangan selama tahun 2011.

Jayalah Indonesiaku...!!!!!!!!!!!
Sejahteralah Bangsaku....!!!!!!!!!!!

Salam PKH Paguyangan

Senin, 12 Desember 2011

menuju akhir tahun

A. Indikator Monitoring
Indikator yang digunakan dalam program monitoring PKH terdiri dari indikator masukan dan indikator luaran. Kedua kategori indikator ini akan diperoleh dari hasil analisis data Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKH. Indikator yang dipantau untuk masing-masing komponen adalah:
1. Komponen Kesehatan:
  • Persentase anak penerima bantuan usia 0-6 tahun yang tidak dapat memenuhi komitmen sesuai protokol kesehatan.
  • Persentase ibu hamil yang tidak dapat memenuhi komitmen sesuai protokol kesehatan
  • Jumlah dan jenis keluhan/pengaduan terkait dengan komponen kesehatan.
  • Hal lain yang ditentukan kemudian.
2. Komponen Pendidikan
  • Persentase siswa yang tidak dapat memenuhi komitmen kehadiran, berdasarkan kelas, sekolah, kecamatan, dan kabupaten/kota;
  • Persentase siswa yang keluar dari program, berdasarkan sekolah, kecamatan, dan kabupaten/kota;
  • Jumlah dan jenis keluhan/pengaduan terkait komponen pendidikan setiap bulan, berdasarkan sekolah, kecamatan, dan kabupaten/kota;
  • Hal lain yang ditentukan kemudian.
3. Aspek Pembayaran
  • Persentase pembayaran yang dilaksanakan tepat waktu;
  • Persentase pembayaran yang dilaksanakan dalam 10 hari setelah waktu yang ditentukan;
  • Persentase pembayaran yang dilaksanakan antara 11-20 hari setelah waktu yang ditentukan;
  • Persentase pembayaran yang dilaksanakan setelah 20 hari setelah waktu yang ditentukan;
  • Jumlah dan jenis keluhan/pengaduan terkait pembayaran, berdasarkan kecamatan dan kabupaten/kota;
  • Hal lain yang ditentukan kemudian.
4. Aspek Administrasi :
  • Jumlah hari keterlambatan pembayaran yang disebabkan keterlambatan transfer dana dari Kementerian  Keuangan;
  • Jumlah pembayaran yang mengalami keterlambatan di kantor pos;
  • Rata-rata waktu tunggu ketika peserta PKH mengambil bantuan;
  • Biaya administrasi yang diperlukan setiap pembayaran (apabila ada);
  • Jumlah dan persentase penerima bantuan;
  • Jumlah hari penanganan klaim dan pengaduan;
  • Hal lain yang ditentukan kemudian.

Minggu, 11 Desember 2011

syukuran walimah yang tertunda

barokallohu laka wa baroka 'alaika wa jami'a bainakuma fii khoirin...

salah satu pendamping uppkh kecamatan paguyangan telah melangsungkan pernikahannya di bulan Oktober kemaren tepatnya 11 Oktober 2011. Bukan tanggal cantik tapi biarlah katanya....

foto dari kiri ada Mrs. Desy Kristianty, Miss. Galih Lukito Sari. S.KM, Mr. Riyanto (mempelai pria), Mrs. Widi Astuti (mempelai wanita), Mrs. Siti Khotimah, S.KM., Mr. Dwi Natalis Stiawan, S.E. kurang satu personel yaitu Mr. Akmari. 
ayo yang masih single segera menyusul ya....

semoga menjadi keluarga yang barokah, sakinah, mawadah dan rohmah....

Kamis, 24 November 2011

25 November 2011

ada yang baru daru PKH

apakah itu????

dapet e mail dadakan dari kabupaten. begini isinya...

kepada yth. all pendamping
kabupaten brebes

dengan hormat,
berikut kami kirimkan data temporary pemutakhiran data tahap 4 tahun 2011 kabupaten brebes.
mohon data tersebut segera dicek lagi untuk dilakukan revisi secepatnya
batas akhir revisi :
hari : JUMAT 25 NOVEMBER 2011
JAM : 13.00 WIB
dimohon semua pendamping kroscek data temporary tahap 4 dengan teliti dan tepat waktu
hal ini dilakukan sebelum dilakukan proses final closing. mengingat setelah final closing tidak dapat merubah data rtsm.

salam hormat
agus dwi pangaribowo
sim uppkh brebes
081575135xxx

ih waow deh pokokknya...

Senin, 26 September 2011

saatnya pemutakhiran

Pemutakiran data rumah tangga sangat miskin yang menjadi peserta Program Keluarga Harapan dimulai, dari tahap ini akan terhitung dan terrancang jumlah yang tepat untuk pembayaran harapannya. Pemutakhiran data peserta dilakukan oleh para pendamping dengan bantuan dari ketua kelompok yang sudah dibentuk.

Harapannya dari tahap ini data base untuk peserta PKH Kecamatan Paguyangan khusunya akan lebih lengkap dan lebih rapi. Mohon bantuan untuk semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung agar pada proses ini dapat berjalan secara rapi dan tepat waktu.

Jayalah Indonesiaku
Sejahteralah Bangsaku.....!

Kamis, 22 September 2011

ENDING CERIA :-)

Pencairan dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes tahap I Periode 2011 telah selesai dilaksanakan. Dimulai sejak tanggal 15 September 2011 (Kamis) sampai dengan hari ini Kamis, 22 September 2011. Telah banyak yang dilalui teman-teman pendamping PKH di Kecamatan Paguyangan ini, mulai dari awal proses pencairan hingga kemudian pencairan dinyatakan selesai. Diawali launching pencairan di Provinsi  Jawa Tengah (Red : Semarang) kemudian dilanjutkan launching pencairan di Kabupaten Brebes, proses yang panjang dan cukup rumit namun harus senantiasa dilakoni dengan legowo sebagai pekerja sosial (social worker).

Wajah ceria para peserta PKH (red : pengurus Keluarga Sangat Miskin) di Kecamatan Paguyangan terlihat mulai sejak mereka mengantri untuk menerima dana bantuan yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah (red : Indonesia) untuk memutus mata rantai kemiskinan. Harapan seluruh pendamping dan juga semua pihak yang terlibat dalam proses pencairan dana PKH ini adalah agar dana bantuan yang sudah diterima dapat digunakan fokus pada kesehatan dan pendidikan anak-anak dari Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang terdaftar.

Semoga kerja-kerja kami di sini menjadi berkah, selalu diiringi oleh petunjuk illahi sehingga dapat membedakan mana yang benar dan salah. Menyatakan kebenaran itu benar dan yang salah itu salah.

Jayalah Indonesiaku....
penyerahan dana bantuan

antri antri...

penandatanganan daftar peneriamaan dana

penandatanganan daftar penerimaan dana

setelah uang diterima
Sejahteralah Bangsaku....

Selasa, 20 September 2011

POS KU FAVORITKU...

Bukannya akan bercerita tentang pos si penulis kasih judul postingan seperti itu, tapi memang sejak tanggal 15 September 2011 tiba-tiba kantor pos menjadi tempat yang paling ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar terutama di wilayah Brebes khususnya di Kecamatan Paguyangan. Hal yang menyebabkan kejadian tersebuat adalah, kini kantor pos kembali menjadi tempat pencairan dana bantuan pemerintah yang kali ini bernama Program Keluarga Harapan (PKH).

Masyarakat yang sudah terdaftar sebagai peserta PKH tersebut diberikan kesempatan untuk dapat membiayai kehidupan keluarga mereka, terutama dalam hal pendidikan dan kesehatan. Mereka mendapatkan jaminan dari pemerintah berupa uang tunai yang harapannya dengan uang tersebut mereka dapat terus menyekolahkan anak-anaknya dan juga dapat membiayai kesehatan mereka khusunya bagi ibu hamil, ibu nifas dan balita.

Ratusan manusia bahkan mencapai ribuan manusia mendatangi kantor yang serba orange ini, dari jam 7 pagi sampai jam yang tak terhingga (padahal kantor pos mulai pelayanan jam 8 pagi sampai jam 4 sore saja lho...). Dengan membawa kartu peserta PKH yang berfungsi sekaligus sebagai buku rekening dan juga kartu identitas peserta PKH, mereka satu per satu masuk ke dalam kantor pos untuk menemui pendamping dari desa masing-masing.

Wajah loyo dan kusut pun segera hilang setelah mereka menandatangani daftar hadir serta menerima dana bantuan yang dipersembahkan pemerintah (red : Kementerian Sosial) untuk mereka-mereka yang memang berhak. Kini, tinggal besok dan besok lusa, pencairan dana bantuan PKH untuk wilayah Kecamatan Paguyangan berlangsung. Kami berharap dengan sangat bahwa penerima bantuan ini benar-benar akan menggunakan dana yang sudah mereka dapat sesuai dengan ketentuan yang telah disampaikan.

Jayalah Indonesiaku, Sejahteralah Bangsaku....
PKH (Program Keluarga Harapan) untuk Meraih Keluarga Sejahtera...

Senin, 04 Juli 2011

kata hati mereka

Senin (04/06) lagi-lagi sebuah pesan singkat (red:sms) kembali masuk di nomor salah satu telepon seluler milik seorang pendampin. Setelah si pemilik telepon seluler tersebut membuka pesan yang ada, barulah diketahui bahwa pesan berasal dari salah seorang calon peserta program keluarga harapan (pkh) di desa yang ia bina. Dengan penuh harap si pengirim pesan kembali menanyakan keberlanjutan program yang sempat memberikan harapan bagi keberlangsungan pendidikan anak-anaknya.

Bukan baru sekali, berkali-kali pesan serupa mampir di telepon seluler yang dipegang masing-masing pendamping. Bosan, kesal, rasa tidak enak dan malu yang terus menggelayut dalam hati harus diabaikan. Demi kata hati mereka, yang menganggap bahwa harapan itu masih ada karna ada program keluarga harapan.

Entri Populer